Rabu, 09 November 2011

Sistem informasi akutansi (STRUKTUR ORGANISASI)


Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan suatu lingkungan bisnis yang mengalami perubahan dan sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu suatu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan dimasing-masing perusahaan.
Struktur organisasi mencerminkan distribusi tanggung jawab, otoritas, dan akuntabilitas di seluruh perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun extern. Struktur intern sebagai suatu tipe pengawasan di perlukan karena adanya keharusan untuk mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi. Adapun latar belakang strukrur organisasi yaitu adanya keinginan dari perusahaan agar tetap kuat sehingga mampu bertahan hidup. Juga memiliki tujuan dalam menjalankan perusahaan secara efesien dan efektif untuk mendapatkan nilai profit yang sebanyak-banyaknya, dan memiliki manfaat yaitu untuk menghasilkan profit, value yang secara efesien dan efektif. Adapun perbedaan struktur dan bagan. Struktur merupakan bahasa kata sedangkan bagan merupakan bahasa gambar. Dua aspek utama dalam organisasi yaitu depermentasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian. Depermentasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu yang bertujuan terkait dengan otoritas dan wewenang, sedangkan pembagian kerja adalah akuntabilitas yang terkait dengan tanggung jawaban pembagian kerja.


EVOLUSI MODEL SISTEM INFORMASI
Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan informasi akuntansi. Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi telah diwakili oleh sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model baru berubah karena adanya kelemahan dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang menarik dalam evolusi ini adalah model-model yang lebih lama tidak dengan segera digantikan oleh teknik yang lebih baru.
Adapun Model-model Evolusi Sistem Informasi:
1. Model proses manual
Model proses manual adalah bentuk sistem akuntansi yang paling tua dan paling tradisional. Sistem manual terdiri dari berbagai kegiatan ,sumber daya dan personal fisik yang merupakan ciri banyak proses bisnis. Ini meliputi berbagai pekerjaan seperti pencatatan pesanan, pengadaan bahan baku, produksi barang untuk dijual, pengiriman barang ke pelanggan, serta penempatan pesanan ke pemasok.
2. Model sistem file datar
Model file datar (file flat model) menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling berhubungan dengan file lainnya. Para pengguna akhir dalam lingkungan ini memiliki sendiri file datanya sebagai ganti berbagi dengan para pengguna lainnya. Jadi, pemprosesan data dilakukan oleh aplikasi yang berdiri sendiri dan bukan melalui sistem terintegrasi.
3. Model sistem basis data
Model basis data menggambarkan pemusatkan data perusahaan ke dalam satu basis data bersama yang dibagi bersama dengan semua pengguna. Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui system manajemen basis data (database management system-DBMS). DBMS adalah peranti lunak system khusus yang di program untuk mengetahui elemen data mana yang penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya. Program dari pengguna akan mengirim permintaan data ke DBMS, yang akan menvalidasi serta mengotorisasi akses ke basis data berdasarkan tingkat otoritas pengguna. Jika pengguna meminta data yang tidak sesuai dengan hak aksesnya, permintaan itu akan ditolak.
4. Model sistem REA
REA adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan resources (sumber daya), events (kegiatan), dan agents (pelaku) perusahaan yang sangat penting, dan hubungan diantaranya. Dari tempat penyimpanan ini, tampilan pengguna dapat dibentuk untuk memenuhi kebutuhan semua pengguna dalam perusahaan. Ketersediaan beberapa tampilan memungkinkan penggunaan data transaksi secara fleksibel dan memungkinkan pengembangan system informasi akuntansi yang mendorong, dan bukan menghambat, integrasi.
5. Model sistem ERP
ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya selain itu berbagai hambatan fungsional tradisional dapat diatasi karena system ini menfasilitasi adanya data bersama di antara semua pengguna di perusahaan.
http://atharfekonak.blogspot.com/2009/12/sistem-informasi-akuntansi_28.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar